BEBERAPA waktu lalu, saya ikut Webinar Pembelajaran di Masa Pandemi Covid -19 yang diadakan Cerdas Berkarakter Kemendikbud RI. Saya sengaja meluangkan waktu untuk mengikuti 4 rangkaian webinar tersebut karena bagi saya sebagai orangtua penting mengetahui dunia pendidikan pada masa pandemi.
Ada banyak wawasan baru yang membuat saya tercerahkan saat mengikuti webinar tersebut. Salah satunya pentingnya kolaborasi antara orangtua, guru, pemerintah, dan jajaran terkait lainnya untuk keberhasilan pembelajaran di masa pandemi.
Selama ini saya tidak banyak tahu kecuali dari pengalaman mendampingi anak-anak selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di rumah. Mungkin karena anak-anak sudah mandiri, relatif tidak ada masalah selama PJJ berlangsung kecuali kekhawatiran-kekhawatiran akan hasil pembelajaran yang tidak optimal.
![]() |
Webinar Sesi 1 dan Sesi 2 dengan Narasumber yang inspiratif (edit visual oleh Ali) |
Dari beberapa whatsaap group orangtua dan pendidik yang saya ikuti, sebagian besar mengalami kekhawatiran yang sama. Bahkan saking khawatirnya, sampai ada beberapa orangtua yang push terlalu keras agar anak-anak belajar lebih keras seperti sebelum pandemi.
Tidak jarang ada orangtua yang kemudian merasa kewalahan karena anaknya tidak mau belajar atau susah memahami pelajaran yang diberikan. Ujung-ujungnya orangtua stres sendiri.
Padahal, kondisi saat ini benar-benar sangat berbeda. Anak-anak yang biasanya belajar di sekolah sejak pagi hingga siang bahkan terkadang hingga sore, sekarang full belajar di rumah.
Anak-anak yang biasanya tatap muka langsung dengan guru dan teman-teman sekolahnya, kali ini hanya menatap wajah orangtua serta keluarga di rumah. Rasanya pasti sangat berbeda. Anak-anak yang baru masuk sekolah di tingkat PAUD/TK atau bahkan SD akan lebih banyak kendala daripada jenjang di atasnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pun cepat tanggap dengan mengeluarkan Kepmendikbud Nomor 719/P/2020, Keputusan Mendikbud Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus.
![]() |
Webinar Sesi 3 dan Sesi 4 Membuktikan Produktivitas Tetap Terjaga (edit visual oleh Ali) |
Bagi saya, peraturan tersebut jika benar-benar diterapkan maka tingkat keberhasilan pembelajaran akan tercapai. Terbukti dengan beberapa guru yang telah menerapkannya di beberapa daerah, termasuk daerah terluar sekali pun.
Contohnya pengalaman PJJ dan praktik baik yang diterapkan Titis Kartikawati, seorang Guru Sekolah Dasar di Sanggau Kalimantan Barat. Meski dengan banyak keterbatasan, Bu Titis sukses menjalankan PJJ.
![]() |
Murid Sedang Melakukan Pengamatan di Sekitar Rumah (Foto Ali) |
Anak-anak didiknya selama PJJ diperbolehkan mengerjakan tugas dalam bentuk video atau bentuk-bentuk lain sesuai minat mereka asal mengacu pada materi yang diajarkan. Dengan pola-pola tersebut ternyata bukan hanya pelajaran yang mudah dipahami, mereka juga belajar bagaimana menerapkan karakter dan kebiasaan baik seperti kerja keras, tidak putus asa, disiplin, dan sebagainya.

Kolaborasi Semua Pihak
Kuci utama keberhasilan pembelajaran di masa pandemi adalah kolaborasi semua pihak, terutama guru, orangtua, dan pemerintah. Pemerintah mengeluarkan kebijakan, guru menerjemahkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), orangtua mengondisikan anak-anak di rumah.
Kolaborasi tersebut ketika dijalankan dengan benar akan terlihat hasilnya. Seperti yang dilakukan SMKN 8 Malang, selama PJJ siswa mendapat workhop secara daring yang output-nya adalah karya.
Ternyata hasilnya luar biasa, mereka sukses membuat Outomatic Handsanitizer dengan desain kearifan lokal dan Washtafel Minimalis yang sudah dipesan beberapa SMP di Malang.
Dari 4 sesi webinar tersebut, harusnya tidak ada lagi alasan untuk berhenti belajar, berusaha, dan berkarya sesuai dengan tugas dan bidang masing-masing. Bagi pelajar, jadikan PJJ sebagai cara terbaik untuk menggapai cita-cita. Bagi guru, optimalkan apa yang telah ditetapkan pemerintah. Bagi orangtua, kini saatnya bekerjasama dengan guru secara optimal.
Sumber Tulisan:
1). 4 Sesi Webinar
Sumber Foto
1). Facebook Cerdas Berkarakter Kemdikbud
2). Freepic
3). Dokumen Pribadi