Quantcast
Channel: alimuakhir.com
Viewing all articles
Browse latest Browse all 366

Seduh Goceng di Kopi Dewa Itu Bikin Pengin Seduh Terus

$
0
0


PERNAH mampir di cafe atau coffe shopyang bisa ngeracik dan seduh kopi sendiri nggak? Bukan seduh kopi sasetan lho, melainkan seduh kopi beneran, hehehe. Jadi kita pilih biji kopi sendiri, biji kopi yang disediakan di cafe tentunya. Terus kita giling sendiri, racik sendiri, dan seduh sendiri.
Selama ini saya selalu seduh kopi sendiri, biasanya beli biji kopi yang sudah disangrai dan siap untuk digiling. Akan tetapi, karena kadang ngegilingnya nggak pas jadi rasanya nggak sesuai harapan. Jadi saya beli kopi yang sudah digiling dan siap diracik.
Karena waktu saya nggak banyak, saya lebih memilih racik kopi pakai coffe makker. Saya tinggal ambil kopi bubuk dan air sesuai takaran. Masukan kopi dan air di coffe maker lalu nyalakan. Setelah beberapa menit menunggu, jadilah kopi yang saya inginkan.
Masalahnya, kadang saya juga ingin sesekali meracik dan seduh sendiri secara manual. Pernah beberapa kali mencoba, tetapi hasinya kurang memuaskan, habis nyobanya tanpa bimbingan, hehehe.
Nah, kebetulan banget, di dekat rumah ada Kopi Dewa. Saya dengar dari Teh Ima –teman Blogger Bandung yang juga suka ngopi, di Kopi Dewa kita bisa seduh kopi sendiri. Hebatnya, harga yang ditawarkan murah banget, cukup Rp5000,- saja.

Kang Restu Dewa dan Pengunjung Sedang Berinteraksi (Foto Ali)
“Seduh Goceng,” kata sang pemilik Kopi Dewa, Kang Restu Dewa saat saya datang bareng keluarga di sore hari, di tengah hujan rintik-rintik.
Kok saya bawa pasukan sih, buat ngopi-ngopi dan ngerasain #SeduhGoceng? Bukan apa-apa, anak-anak juga mulai suka ngopi, sayang kan kalau saya belajar seduh sendirian saja? Alhasil, sore itu saya dan anak-anak belajar seduh kopi.

Kopi Dewa Bukan Sekadar Cafe
Awalnya saya pikir Kopi Dewa itu cafe, saya sempat kepoin istagramnya, scroolfeed-nya hingga ke bawah sama sekali nggak ada menu terpampang di sana. Setelah tiba di lokasi baru tahu, Kopi Dewa memang bukan cafe melainkan Roastery and Minilab. Pantas tidak ada menu, hehehe.
Meski pun tidak ada menu, banyak pilihan kopi yang ditawarkan dan bisa dipesan di sana, termasuk minuman yang jadi favorite anak-anak sekarang seperti Taro, Green Tea, dan Red Velvet. Si Bungsu waktu ditawari minuman langsung pilih Taro hangat.

Dede Fairy Pesan Taro (Foto Ali)
Saya sendiri yang sore itu masih agak-agak pilek lebih memilih Coffe Latte hangat, sementara si Sulung pilih  Cappuccino dingin. Saya sempat tanya bedanya Coffe Latte sama Cappuccino, soalnya dari cara Kang Restu ngeracik nggak ada bedanya.
“Bedanya pada komposisi antara kopi dan susu, Kang,” jelas Kang Restu.
Selain Coffe Latte dan Cappuccino ada Flat White. Ketiga jenis menu tersebut kayaknya di setiap cafe ada, soalnya memang jadi minuman paling populer dan sering dipesan pengunjung.
Ketiga minuman tersebut memiliki dua bahan utama yang sama yaitu susu atau textured milk dan espresso yang diracik dengan cara berbeda dan disajikan dalam wadah dan aturan berbeda pula.
Jika Cafe Latte perbandingan antara espresso dan susunya kurang lebih 25 : 75, kalau Cappucinno perbandingannya kurang lebih 50 : 50. Makanya, Cafe Latte memiliki rasa susu atau creamy yang jauh lebih kuat dibandingkan dengan cappuccino.
Sementara kalau Flat White konon katanya perpaduan dari Cafe Latte dan Cappucino. Ah, saya belum belajar ini, jadi belum tahu. Nanti kalau ke Kopi Dewa lagi tanya ke Kang Restu.
Kopi yang Dijual dan Alat Seduh di Kopi Dewa (Foto Ali)

Seduh Goceng Kopi Dewa
Setelah minuman yang saya pesan habis, Kang Restu nawarin seduh goceng. Ya ampuuun, saya pengin banget, tetapi hidung rada mampet, takut hasilnya nggak maksimal. Akhirnya, si Sulung yang coba Seduh Goceng.
Sulung yang sekarang udah kelas 1 SMA di SMAN 20 Bandung sudah sering wara-wiri di coffe shop sama teman-temannya. Apalagi dia aktif di OSIS, jadi aja sering meetingnya di coffe shop dan sambil ngopi pastinya.
Sulung memilih kopi yang disedaikan di dalam beberapa toples. Sulung memilih jenis Ciwidey Natural. Kebetulan sudah ada yang digiliring jadi tidak perlu mengiling lagi. Untuk meracih dan menyeduh kopi, Sulung memilih coffee dripper V60.

Kak Nada Nyobain Seduh Goceng (Foto Ali)
Dengan dipandu Kang Agil, salah satu barista di Kopi Dewa, Sulung mulai meracik. Mulai dari menyiapkan coffe driver V60, memasang penyaringnya, membasahi penyaringnya dengan mengucurkan air melalui teko, memasukan kopi ke dalam driver sesuai timbangan, hingga menyeduh kopi hingga tuntas.
Selama proses meracik dan menyeduh si Sulung terlihat menikmatinya. Tahapan mulai dari meracik, menyeduh, hingga menyajikan dalam sebuah gelas dilalui dengan santai.
Setelah kopi jadi, kita diberi tahu cara menyeruput kopi yang benar. Mulai dari mengambil sendok, mencelupkannya pada air putih yang ada dalam gelas, mengambil sesendok kopi, menempelkannya pada bibir bawah (proses ini untuk mengecek apa kopinya masih panas atau tidak), setelah itu diseruput dengan satu tarikan keras.

Sore-Sore Seduh Goceng di Kopi Dewa (Foto DokPri)
Saat menyoba menyeruput kopi semua ketawa, harusnya menimbulkan suara srupuuut, eh, ini tidak menimbulkan suara apa pun, hahaha. Karena penasaran semua mencobanya, termasuk saya.
Tanpa terasa, sore semakin larut dan azan magrib berkumandang. Setelah kopi yang diseduh si Sulung habis, kami semua meluncur menuju masjid yang lokasinya tidak jauh dari Kopi Dewa.
Saya sempat tanya sama Sulung, apa masih penasaran buat Seduh Goceng lagi? Dengan mantab dia mengangguk, “Kalau bisa seminggu sekali, Kakak mau. Mau nyobain semua alat,” katanya menutup sore yang indah di ujung Bulan Desember yang gerimis. Mau Seduh Goceng juga? Yuk datang saja ke Kopi Dewa.  

Kopi Dewa
Komplek Bahagia Permai, Margacinta,
Jl. Bahagia Permai Raya No.2, Margasari,
Kec. Buahbatu, Kota Bandung, Jawa Barat 40286.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 366

Trending Articles