KEMERIAHAN acara Asian Afrika Festival (AAF) 2019 kali ini sungguh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, jika sebelumnya diawali dengan Historical Walk yang diikuti para delegasi dari Hotel Savoy Homman hingga Gedung Merdeka, kali ini diawali dengan Palestine Walk.
Palestina Walk yang dipimpin Wali Kota Bandung Kang Oded dan diikuti para delegasi dari berbagai negara tersebut, dilakukan di trotoar yang ada di tengah-tengah Jalan Alun-Alun Timur Bandung, mulai dari ujung jalan hingga Tugu Monumen Asia-Afrika.
Aksi Palestina Walk dilakukan sebagai bentuk dukungan negara Asia Afrika untuk kemerdekaan Negara Palestina.
![]() |
Mang Oded dan Para Delegasi (Foto Ali) |
Begitu tiba di depan Tugu, para delegasi menerima burung merpati sebagai lambang kedamaian, burung-burung tersebut kemudian dengan serempak di dilepaskan ke udara. Pelepasan burung-burung tersebut sebagai simbol terlepaskan Palestina dari penjajah.
Setelah melepas burung-burung dara, Kang Oded dan para delegasi melanjutkan perjalanan menuju Gedung Merdeka yang terletak di Jalan Asia-Afrika Bandung. Tentu saja, pengunjung yang sudah memadati trotoar sejak pagi langsung bersorak sorai menyambut mereka.
Sembilan Belas Delegasi
Sambil menunggu para delegasi bernostalgia di Gedung Merdeka, saya, teman-teman blogger, dan para jurnalis lainnya bertemu dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Ibu Kenny Dewi Kaniasari.
“Persiapannya sekitar 4 bulanan, 2 bulan koordinasi di Bandung, 2 bulan koordinasi dengan kementerian pariwisata dan beberapa pihak yang terkait,” cerita Kenny saat kita kerubungi.
![]() |
Ibu Kenny Dewi Kania (Foto Ali) |
Pada AAF 2019 yang merupakan bagian dari rangkaian peringatan Konferensi Asia Afrika ke-64 kali ini, diikuti oleh 19 perwakilan negara sahabat di kawasan Asia Afrika, mereka sengaja datang selain ikut memeriahkan acra juga sebagai bentuk dukungan terhadap kebebasan palestina.
Negara-negara tersebut antara lain Jepang, Maroko, Tunisia, Sudan, Aljazair, Ethiopia, Irak, Palestina, Mozambik, Zimbabwe, Nigeria, Myanmar, Libia, Laos, Afganistan, Kuait, Mesir dan Afrika Selatan.
![]() |
Salah Satu Kendaraan Peserta Festival (Foto Ali M) |
Kenny berharap, acara ini bukan sekadar peringatan biasa, melainkan juga menjadi ajang pengenalan budaya Indonesia dan tanah Sunda bagi wisatawan domestik maupun wisatawan asing.
![]() |
Sajian Tarian dari Padang (Foto Ali) |
Makanya, selain delegasi yang saya sebutkan di atas, ada beberapa daerah di Indonesia yang ikut meramaikan, baik dari luar jawa seperti dari Padang dan Pacitan, juga dari Jawa Barat sendiri seperti Ciamis dan Tasikmalaya.
![]() |
Peserta Cilik (Foto Ali) |
![]() |
Senyum Peserta (Foto Ali) |
![]() |
Burung Merak (Foto Ali) |
![]() |
Gadis Sunda (Foto Ali) |
![]() |
Gadis Tegar (Foto Ali) |
Tepat pukul 10.00 WIB, para delegasi dan pengisi acara AAF 2019 mulai melakukan parade, dimulai dari depan Hotel Savoy Homman berakhir di depan panggung yang terletak di depan Gedung Merdeka Bandung.
Grabkeun Weh!
Acara AAF yang digelar di sepanjang Jalan Asia-Afrika Bandung tersebut, dari tahun ke tahun memang selalu ditunggu dan selalu saja menarik wisatawan, tidak heran jika acara yang dilaksanakan pada Sabtu, 29 Juni 2019 kemarin membuat jalanan padat merayap.
Kebetulan, rumah saya cukup jauh dari lokasi acara, saya bisa saja ngebut pakai motor, sayangnya saat ini cuacara Bandung sedang tidak mendukung, dinginnya bisa mencapai di bawah 17 derajat.
Daripada saya ketinggalan dan kemudian menyesal, buru-buru saya pesan Grab Bike sepagi mungkin. Setelah menunggu tidak lebih dari 5 menit, Grab Bikenya dateng dengan sapaan khasnya, hehehe.
![]() |
Kreatif Pisan (Foto Ali) |
“Kita lewat lengkong ya Kang, soalnya lewat simpang lima tidak bisa. Jalannya ditutup karena ada karnaval,” kata Mamang Grab Bike sebelum motor melaju. Saya langsung mengiyakan.
![]() |
#GrabKeunWeh (Foto Ali) |
Tuh, mamang pengemudi Grab Bike aja tahu bakal ada acara AAF 2019, apalagi kita anak Bandung yang sudah setiap tahun mengikuti acara. Oh iya, info terkininya, tahun depan AAF 2020 bakal mendatangkan Bapak Presiden, lho. So, jangan sampai kelewatan. Kalau macet, nggak usah bingung-bingung, #GrabKeunWeh.